Ticker

6/recent/ticker-posts

Siswa-siswi di Jakarta Utara tolak penetapan Kurikulum 2013

MERDEKA.COM. Diberlakukannya Kurikulum 2013 yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ternyata menuai protes dari kalangan siswa di wilayah Jakarta Utara. Menurut para siswa, kurikulum tersebut lebih memberatkan karena mereka tidak bisa meluangkan waktu untuk kegiatan belajar di luar sekolah.

Desi (16), murid kelas XI SMA Yappenda Tanjung Priok Jakarta Utara mengatakan, dirinya menolak bila kurikulum tersebut diterapkan di sekolahnya. Dia menganggap sistem kurikulum itu tak efektif dan hanya membuat siswa capek.

"Capek lah, belum lagi ekskul Pramuka yang diwajibkan sekolah. Belum lagi ditambah hari Sabtu harus masuk pasti tambah capek lagi. Apalagi kurikulumnya ribet harus kerja sendiri gak boleh tanya guru, karena ini kita harus usaha sendiri," ujar Desi kepada merdeka.com, ketika ditemui usai pulang sekolah di Jalan Swasembada Timur 5, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/8).

Hal senada diungkapkan siswi SMA Yappenda lainnya, Jehan, siswi kelas XI. Siswi berusia 16 tahun itu berharap agar pihak pemerintah provinsi dan Kemendikbud mau memikirkan ulang rencana penerapan Kurikulum 2013.

"Kurikulumnya jangan dipersulit dan jangan pakai kebaya buat Jumat. Kita kan sekolah swasta, keluarin uang lagi, kasihan orangtua," keluhnya.

Sementara itu siswa sekolah lainnya, Immanuel (17), kelas XI IPA 4, SMAN 13, Koja, Jakarta Utara, takut jika dirinya nanti tak bisa membagi waktu antara waktu sekolah, waktu bimbingan belajar, dan juga waktu istirahatnya.

"Saya males kalau masuk sampai Sabtu, karena saya ada les Bahasa Inggris di luar sekolah. Kalau masuk sampai Sabtu kapan saya istirahatnya," tandasnya.

Sumber: Merdeka.com

Post a Comment

0 Comments