Ticker

6/recent/ticker-posts

Jangan Abaikan Nyeri Tumit Saat Bangun Tidur

Kompas.com - Keluhan nyeri pada tumit seringkali dianggap sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat. Padahal, nyeri di bagian tumit, terutama jika muncul saat baru bangun tidur, merupakan ciri khas dari peradangan pada ligamen yang menyangga lengkungan kaki. 
Peradangan pada ligamen tersebut dalam bahasa kedokteran disebut dengan plantar fasciitis.  Ligamen yang menyangga lengkung kaki atau menghubungkan tulang tumit ke tulang jari kaki disebut dengan plantar fascia. 
Jika plantar fascia terlalu sering teregang, lama kelamaan akan menjadi lemah, membengkak, dan meradang. Akibatnya tumit atau telapak kaki terasa nyeri saat berdiri atau berjalan, setelah bangun tidur atau duduk lama. 
Plantar fasciitis kebanyakan dialami oleh mereka yang berusia antara 40-60 tahun. Kondisi tersebut juga diderita Rifki Feriandi (43). Pada awalnya ia menduga keluhan nyeri tersebut akibat asam urat.
"Setiap turun dari tempat tidur di pagi hari tumit kaki kiri selalu sakit. Selama 2-3 bulan keluhan ini saya abaikan, tapi lama-lama tidak tahan juga," katanya. 
Menurut dr.Laura Djuriantina, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi RS Pondok Indah Jakarta, plantar fasciitis disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain banyak melakukan aktivitas yang bertumpu pada tumit, misalnya berlari jarak jauh, menari balet, atau aerobik.
"Bentuk dan mekanik kaki yang salah, misalnya kaki leper, lengkung kaki berlebih, atau pola berjalan jinjit juga dapat menambah tekanan pada plantar fascia," kata Laura.
Faktor penyebab lain antara lain kegemukan, pekerjaan yang banyak bertumpu pada kaki, atau sepatu yang tidak cocok. "Misalnya sepatu bertelapak tipis dan longgar, serta sepatu tanpa arch support yang cukup untuk menyerap kejutan," imbuhnya.
Gejala utama gangguan ini adalah nyeri saat baru bangun tidur atau duduk lama, kemudian perlahan kaku sedikit berkurang setelah berjalan beberapa langkah. Nyeri pada umumnya bertambah jika menaiki tangga atau berdiri lama.
Pada awalnya tentu penting untuk mengistirahatkan bagian yang nyeri. Caranya dengan mengurangi jalan atau olahraga yang banyak memakai kaki. Kompres dingin juga sangat bermanfaat. 
Menurut Laura, pemeriksaan radiologi diperlukan untuk mengetahui secara akurat penyebab nyeri tumit atau kaki. "Umumnya kita akan menemukan adanya pengapuran pada bagian tulang tumit. Pemeriksaan USG atau MRI akan memperlihatkan adanya pembengkakan atau perubahan lain pada fascia," paparnya.
Plantar fasciitis dapat diobati dengan obat antiradang atau suntikan kortikosteroid. Terapi lain adalah fisioterapi, alat bantu khusus untuk menyebarkan beban pada tumit dan mempertahankan lengkung kaki. 
Pada kasus yang kronis bisa dilakukan pembedahan atau terapi nonbedah yang disebut dengan Radial Shock Wave Therapy (RSWT). Terapi tersebut memakai gelombang kejut bertekanan tinggi yang ditransmisikan melalui jaringan pada daerah yang sakit. 
RSWT, menurut Laura, terbukti bermanfaat pada kasus kronis, dimana jaringan tubuh sebelumnya tidak dapat menyembuhkan diri sendiri sehingga menjadi kronis. "Gelombang kejut akan merangsang aktivitas metabolik di daerah nyeri dan melancarkan aliran darah," katanya.
Penulis: Lusia Kus Anna
Editor: Lusia Kus Anna

Post a Comment

0 Comments