Berat badan yang tidak terkontrol membawa masalah pada kesehatan lutut. Seperti terungkap dari hasil temuan peneliti di Monash University Melbourne, Australia, orang yang cenderung gemuk memiliki risiko mengalami nyeri lutut. Risiko ini menurun saat terjadi penurunan berat badan.
Nyeri lutut menyerang pada sendi. Umumnya terjadi karena seseorang terlalu banyak gerak, apalagi gerakan itu dilakukan secara berulang. Para atlit adalah orang-orang yang berisiko memiliki keluhan ini. Jika kondisi itu dibiarkan, dapat menyebabkan masalah yang lebih serius dengan terjadinya arthritis.
Sementara itu, dalam studi ini, peneliti menemukan kaitan obesitas dengan nyeri lutut, termasuk risiko penyakit osteoarthritis. Semakin bertambah berat badan, membuat risiko meningkat. Jika berat badan meningkat satu kilogram, maka risiko nyeri meningkat 1,9 poin. Juga, tiap peningkatan ini membuat risiko kekuan meningkat 1,4 poin dan gangguang fungsi 1,6 poin. Secara umum, orang yang gemuk risiko mengalami peningkatan nyeri lutut meningkat 59 poin dibanding orang kurus yang hanya punya risiko 6,4poin. Angka-angka tersebut dalam skala 500 poin.
Dalam studi ini dilibatkan 250 orang usia 25-60 tahun. Mereka sebelum belum pernah mengalami masalah di lutut. Misalnya, operasi lutut, terluka, atau pun mengalami penyakit yang menyerang pada sendi lutut. Ada 75 persen relawan wanita dalam kumpulan ini terdiri dari wanita yang mengalami obesitas. Penelitian ini dimuat pada Arthritis Care and Research.
Sumber
0 Comments