Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi antara lain konsentrasi, sifat zat yang bereaksi, suhu dan katalisator.
Konsentrasi
Dari
berbagai percobaan menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi zat-zat
yang bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung. Makin besar konsentrasi
makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan
terjadinya tumbukan dengan demikian makin besar pula kemungkinan
terjadinya reaksi.
Sifat zat yang bereaksi
Sifat
zat yang mudah atau sukar bereaksi akan menentukan kecepatan
berlangsungnya suatu reaksi. Secara umum dinyatakan bahwa: ”Reaksi
antara senyawa ion umumnya berlangsung cepat.” Hal ini disebabkan oleh
adanya gaya tarik menarik antara ion-ion yang muatannya berlawanan.
Contoh: Ca2+(aq) + CO32+(aq) → CaCO3(s)
Reaksi
ini berlangsung dengan cepat. Reaksi antara senyawa kovalen umumnya
berlangsung lambat. Hal ini disebabkan oleh reaksi yang berlangsung
tersebut membutuhkan energi untuk memutuskan ikatan-ikatan kovalen yang
terdapat dalam molekul zat yang bereaksi.
Contoh:
CH4(g) + Cl2(g) -> CH3Cl(g) + HCL(g)
Reaksi ini berjalan lambat reaksinya dapat dipercepat apabila diberi energi, misalnya; cahaya matahari.
Suhu
Pada
umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan
menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi
akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi
sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang
dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi
menjadi lebih besar. Secara matematis hubungan antara nilai tetapan
laju reaksi (k) terhadap suhu dinyatakan oleh formulasi ARRHENIUS:
dimana:
k : tetapan laju reaksi
A : tetapan Arrhenius yang harganya khas untuk setiap reaksi
Ea : energi pengaktifan
R : tetapan gas universal = 0,0821.atm/moloK atau 8,314 Joule/moloK
T : suhu reaksi (oK)
Setiap suhu naik 100 C, laju reaksi menjadi dua kali lipatnya.
∆t = kenaikan suhu
Contoh : Suatu reaksi berlangsung selama 2 jam pada suhu 250C. Berapa kalikah laju reaksi akan meningkat jika suhu diubah menjadi 450C ?
Penyelesaian :
Kenaikan suhu (∆t) = 45 – 25
= 200C
→ Laju reaksi menjadi 4X atau lama reaksi menjadi 2/4 jam.
Laju reaksi meningkat, reaksi akan semakin cepat berlangsung).
KATALISATOR
Katalisator
adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi yang mempunyai tujuan
memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam
reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan
kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk
dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
Fungsi
katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi)
dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya
tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka
pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Halaman
ini menitikberatkan pada perbedaan tipe-tipe katalis (heterogen dan
homogen) beserta dengan contoh-contoh dari tiap tipe, dan penjelasan
bagaimana mereka bekerja. Anda juga akan mendapatkan deskripsi dari satu
contoh autokatalis reaksi dimana hasil produk juga turut mengkatalis.
Tipe-tipe dari reaksi katalis
Katalis
dapat dibagi berdasarkan dua tipe dasar, yaitu heteregon dan homogen.
Didalam reaksi heterogen, katalis berada dalam fase yang berbeda dengan
reaktan. Dalam reaksi homogen, katalis berada dalam fase yang sama
dengan reaktan.
Apa itu fase?
Jika
kita melihat suatu campuran dan dapat melihat suatu batas antara dua
komponen, dua komponen itu berada dalam fase yang berbeda. Campuran
antara padat dan cair terdiri dari dua fase. Campuran antara beberapa
senyawa kimia dalam satu larutan terdiri hanya dari satu fase, karena
kita tidak dapat melihat batas antara senyawa-senyawa kimia tersebut.
Jika Anda lebih cermat, sebenarnya diagram diatas menggambarkan lebih dari fase yang diterakan. Masing-masing, sebagai contoh, beaker kaca merupakan fase zat padat. Sebagian besar gas yang berada diatas zat cair juga merupakan salah satu fase lainnya. Kita tidak perlu memperhitungkan fase-fase tambahan ini karena mereka tidak mengambil bagian dalam proses reaksi.
Katalis Homogen
Bagian ini meliputi penggunaan katalis dalam fase berbeda dari reaktan. Contoh-contoh meliputi katalis padat dengan reaktan-reaktan dalam fase cair maupun gas
0 Comments