Zat-zat yang kita temukan di alam semesta ini hanya ada dua kemungkinan, yaitu adalah zat tunggal dan campuran (Gambar 1.10).
- Zat tunggal
Zat
tunggal adalah materi yang memiliki susunan partikel yang tidak mudah
dirubah dan memilik komposisi yang tetap. Zat tunggal dapat
diklasifikasikan sebagai unsur dan senyawa. Zat tunggal berupa unsur
didefinisikan sebagai zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain
yang lebih sederhana. Unsur besi tidak bisa diuraikan menjadi zat lain,
jika ukuran besi ini diperkecil, maka suatu saat akan didapatkan bagian
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi dan disebut dengan atom besi.
Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu unsur logam dan bukan logam (bukan logam).
Unsur
logam umumnya berbentuk padat kecuali unsur air raksa atau mercury
(Hg), menghantarkan arus listrik dan panas. Logam permukaannya mengkilat
dapat ditempa menjadi plat ataupun kawat. Saat ini kita lebih mengenal
dengan nama aliasnya, seperti unsur Ferum dengan lambang Fe yang kita
kenal dengan Besi. Aurum dengan lambang Au adalah unsur Emas, dan
Argentum (Ag) untuk unsur Perak.
Unsur bukan logam memilki sifat
yang berbeda seperti; tidak dapat menghantarkan arus listrik, panas dan
bersifat sebagai isolator. Permukaan atau penampang unsurnya tidak
mengkilat kecuali unsur Karbon. Wujud unsur ini berupa gas, sehingga
tidak dapat ditempa. Secara umum unsur bukan logam juga sudah kita
kenal, seperti Oksigen dengan lambang O, Nitrogen dengan lambang N, dan
unsur Sulfur dengan lambng S, dalam istilah kita adalah Belerang.
Zat
tunggal berupa senyawa didefinisikan sebagai zat yang dibentuk dari
berbagai jenis unsur yang saling terikat secara kimia dan memiliki
komposisi yang tetap. Senyawa terdiri dari beberapa unsur, maka senyawa
dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya dengan proses tertentu. Contoh
senyawa yang paling mudah kita kenal adalah air. Senyawa air diberi
lambang H2O. Senyawa air terbentuk oleh dua jenis unsur yaitu unsur
Hidrogen (H) dan unsur Oksigen (O), dengan komposisi 2 unsur H dan satu
unsur O. Gambar 1.11 menjelaskan perbedaan unsur dan senyawa.
Di
alam senyawa dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu senyawa
Organik dan senyawa Anorganik, pengelompokkan didasari pada unsur-unsur
pembentuknya, lihat Gambar 1.12.
Senyawa
Organik didefinisikan sebagai senyawa yang dibangun oleh unsur karbon
sebagai kerangka utamanya. Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari
makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme).
Senyawa
ini mudah kita jumpai seperti ureum atau ure terdapat pada air seni
(urin). Gula pasir atau sakarosa yang banyak terdapat didalam tebu dan
alkohol merupakan hasil fermentasi dari lautan gula.
Senyawa
Anorganik adalah senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon,
umumnya senyawa ini ditemukan di alam, beberapa contoh senyawa ini
seperti garam dapur (Natrium klorida) dengan lambang NaCl, alumunium
hdroksida yang dijumpai pada obat maagh, memiliki lambang Al(OH)3.
Demikian juga dengan gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu gas
oksigen dengan lambang O 2 dan gas karbon dioksida dengan lambang CO2.
Asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik yang mudah kita kenal
misalnya asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl) dan lainnya.
- Campuran
Campuran
adalah materi yang disusun oleh beberapa zat tunggal baik berupa unsur
atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap. Dalam campuran sifat
dari materi penyusunnya tidak berubah.
Contoh sederhana dari
campuran dapat kita jumpai di dapur misalnya saus tomat. Campuran ini
mengandung karbohidrat, protein, vitamin C dan masih banyak zat zat
lainnya. Sifat karbohidrat, protein dan vitamin C tidak berubah.
Campuran
dapat kita bagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen. Campuran homogen adalah campuran serba sama yang
materi-materi penyusunnya berinteraksi, namun tidak membentuk zat baru.
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contohnya larutan gula dalam sebuah
gelas
Larutan ini merupakan campuran air dengan gula, jika kita
coba rasakan, maka rasa larutan diseluruh bagian gelas adalah sama
manisnya, baik yang dipermukaan ditengah maupun dibagian bawah. Campuran
homogen yang memiliki pelarut air sering disebut juga dengan larutan
lihat Gambar 1.13.
Campuran
homogen dapat pula berbentuk sebagai campuran antara logam dengan
logam, seperti emas 23 karat merupakan campuran antara logam emas dan
perak. Kedua logam tersebut memadu sehingga tidak tampak lagi bagian
emas atau bagian peraknya. Campuran logam lain seperti perunggu, alloy,
amalgam dan lain sebagainya.
Campuran heterogen adalah campuran
serbaneka, dimana materi-materi penyusunnya tidak berinteraksi, sehingga
kita dapat mengamati dengan jelas dari materi penyusun campuran
tersebut (Gambar 1.13).
Campuran heterogen tidak memerlukan
komposisi yang tetap seperti halnya senyawa, jika kita mencampurkan dua
materi atau lebih maka akan terjadi campuran. Contoh yang paling mudah
kita amati dan kita lakukan adalah mencampur minyak dengan air, kita
dapat menentukan bagian minyak dan bagian air dengan indera mata kita.
Perhatikan pula susu campuran yang kompleks, terdiri dari berbagai macam
zat seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan E dan mineral
(Gambar 1.13).
0 Comments