Pengamat pendidikan Jimmy Paat menilai Kurikulum 2013 membuat para guru menjadi pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan, dia menyebut guru seperti menganggur alias makan gaji buta.
“Anak-anak sekolah menyebut guru-guru mereka magabut (makan gaji buta),” ujar dia kepada Tempo, Jumat, 15 Agustus 2014. Sebabnya, dalam kurikulum baru ini para siswa yang dituntut lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Padahal, menurut Jimmy, seharusnya kurikulum ini membuat guru makin aktif. “Kalau siswanya aktif, ya gurunya harus lebih aktif,” kata dia.
Dia mencontohkan dalam suatu kelas yang menerapkan Kurikulum 2013, siswa akan diminta melakukan presentasi terkait dengan suatu materi. Guru hanya berperan sebagai pendengar dan lebih banyak mempersilakan siswa untuk bicara dan berdiskusi. Menurut dia, hal tersebut kurang tepat.
“Guru itu ya harusnya lebih aktif. Aktif memeriksa materi yang disajikan siswanya dan ikut berdiskusi, bukan hanya sebagai pendengar,” kata dia. Hal tersebut yang membuat guru dipandang berkurang kinerjanya.
Pernyataan senada juga disampaikan diungkapkan Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti. Dia memandang guru lebih nampak menganggur. Apalagi, masih banyak guru yang belum siap menerapkan sistem ini. “Ini jadi membebani siswanya. Siswa dikasih tugas yang berlebihan, padahal harusnya guru jadi fasilitator,” ujarnya.
Kurikulum 2013 ini memang berbeda bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Beberapa perbedaannya antara lain adalah jumlah jam belajar dan mata pelajaran. Misalnya, kurikulum ini menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media pembelajaran, bukan sebagai mata pelajaran.
“Anak-anak sekolah menyebut guru-guru mereka magabut (makan gaji buta),” ujar dia kepada Tempo, Jumat, 15 Agustus 2014. Sebabnya, dalam kurikulum baru ini para siswa yang dituntut lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Padahal, menurut Jimmy, seharusnya kurikulum ini membuat guru makin aktif. “Kalau siswanya aktif, ya gurunya harus lebih aktif,” kata dia.
Dia mencontohkan dalam suatu kelas yang menerapkan Kurikulum 2013, siswa akan diminta melakukan presentasi terkait dengan suatu materi. Guru hanya berperan sebagai pendengar dan lebih banyak mempersilakan siswa untuk bicara dan berdiskusi. Menurut dia, hal tersebut kurang tepat.
“Guru itu ya harusnya lebih aktif. Aktif memeriksa materi yang disajikan siswanya dan ikut berdiskusi, bukan hanya sebagai pendengar,” kata dia. Hal tersebut yang membuat guru dipandang berkurang kinerjanya.
Pernyataan senada juga disampaikan diungkapkan Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti. Dia memandang guru lebih nampak menganggur. Apalagi, masih banyak guru yang belum siap menerapkan sistem ini. “Ini jadi membebani siswanya. Siswa dikasih tugas yang berlebihan, padahal harusnya guru jadi fasilitator,” ujarnya.
Kurikulum 2013 ini memang berbeda bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Beberapa perbedaannya antara lain adalah jumlah jam belajar dan mata pelajaran. Misalnya, kurikulum ini menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media pembelajaran, bukan sebagai mata pelajaran.
SUMBER :http://www.kuambil.com/2014/08/17/kurikulum-2013-bikin-guru-menganggur/
0 Comments