Dalam berbagai kemajuan teknologi masyarakat modern juga mengalami berbagai problematika seperti :
- Semua kemajuan teknologi menuntut pengorbanan, yakni dari satu sisi teknologi memberi nilai tambah, tapi pada sisi lain dapat mengurangi
- Nilai-nilai manusia yang tradisional, misalnya harus dikorbankan demi efisiensi
- Semua kemajuan teknologi lebih banyak menimbulkan masalah ketimbang memecahkannya
- Efek negatif teknologi tidak dapat dipisahkan dari efek positifnya. Teknologi tidak pernah netral. Efek negatif dan positif terjadi serentak dan tidak terpisahkan
- Semua penemuan teknologi mempunyai efek yang tidak terduga.
Sedangkan di tinjua dari sikap mental kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan sejumlah problematika masyarakat modern sebagai berikut :
1) Deseintegrasi Ilmu Pengetahuan
Kehidupan modern antara lain ditandai dengan adanya spesialisasi di bidang ilmu pengetahuan. Masing-masing ilmu pengetahuan memiliki paradigma (cara pandang)nya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
2) Kepribadian yang terpecah (split personality)
Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering nilai-nilai spiritual dan terkotak-kotak itu, maka manusiannya menjadi pribadi yang terpecah (split pesonality). Kehidupan manusia modern diatur menurut rumus ilmu yang eksak dan kering. Akibatnya kini tengah menggelinding proses hilangnya kekayaan rohaniah, karena dibiarkannya perluasan ilmu-ilmu positif (ilmu yang hanya mengandalkan fakta-fakta empirik, obyektif, rasional, dan terbatas).
3) Penyalagunaan Iptek
Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari ikatan spritual, maka iptek telah disalah gunakan dengan segala implikasi negatifnya, sebagaimana disebutkan di atas. Kemampuan membuat senjata telah diarahkan untuk tujuan penjajahan satu bangsa atau bangsa subversi dan lain sebagainya.
4) Pandangan Iman
Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan tersebut di atas, khususnya ilmu-ilmu yang hanya mengakui fakta-fakta yang bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal imannya, ia tidak tersentuh oleh informasi yang diberikan oleh wahyu, bahkan informasi yang di bawa oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan dianggap sebagai tidak ilmiah dan kampungan.
5) Pola hubungan materalistik
Pola hubungan satu dengan hubungan yang lainnya dapat memberikan keuntungan yang bersifat material. Demikian pula penghormatan yang diberikan seseorang atas orang lain banyak diukur oleh sejauh mana orang tersebut dapat memberikan manfaat secara material. Akibatnya ia menempatkan pertimbangan material di atas pertimbngan akal sehat, hati nurani, kemanusian dan imannya.
6) Menghalalkan Segala Cara
Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalanya iman dan pola hidup materialistik sebagaimana disebutkan di atas, maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.
7) Stres dan Frustasi
Kehidupan modern yang demikian kompetitif menyebabkan manusia harus mengerahkan seluruh pikiran, tenaga dan kemampuannya.
8) Kehilangan Harga diri dan Masa depannya
Terdapat sejumlah orang yang terjerumus atau salah memiliha jalan kehidupan masa mudahnya dihabiskan untuk memperturutkan hawa nafsu dan segala daya dan cara telah ditempuhnya. Namuna da suatu saat dimana ia sudah tua renta, fisiknya sudah tidak berdaya, tenaganya sudah tidak mendukung, dan berbagai kegiatan sudah tidak dapat ia lakukan.
Berdasarkan uraian panjang di atas dapat penulis simpulkan bahwa problematika yang dihadapi masyarakat di zaman modern berbagai problematika seperti stres dan prustasi, kehilangan akal pikiran yang sehat serta menghilangkan harga diri dan masa depannya.
0 Comments