Sebagaimana
tersebut dalam Q.S. Al Baqarah : 183 bahwasanya tujuan utama dari puasa
adalah terciptanya pribadi-pribadi yang bertakwa dan atau tegaknya
sendi-sendi ketakwaan manusia. Dimana pribadi yang bertakwa adalah
mereka yang selalu merasa diawasi Allah dimanapun mereka berada.
Selain
itu, tujuan puasa adalah bentuk lain dari upaya manusia untuk
mematahkan gejolak nafsunya sendiri, dan perang melawan bisikan
kebatilan, baik yang datang dari nafsunya maupun yang datang dari
syaitan. Nabi SAW bersabda, “ Sesungguhnya syaitan mengalir pada diri manusia melalui aliran darah. Karena itu, sempitkanlah alirannya dengan berlapar.” ( H.R. Bukhari dan Muslim ).
Puasa
tak lain adalah mengalihkan kesenagan dari rayuan dunia untuk bisa
merasakan kehadiran dan kebesaran Allah dalam keheningan hati dan jiwa,
serta membebaskan manusia dari belenggu materi yang menjeratnya.
Bagaimana bisa, manusia mendekat kepada Allah sebagai Dzat yang
melampaui alam materi kalau manusia itu sendiri tetap berkutat dan
terjebak dalam pusaran materi.
Puasa
adalah latihan ruh ( riyadhah ruhiyah ) agar manusia kembali sadar
bahwa dirinya sejatinya adalah yang diberi wadah berupa jasad materi.
Kesungguhan upaya manusia dalam melepaskan ketergantungan dengan materi .
Manfaat puasa secara umum
- “Barangsiapa mengerjakan kebaikan secara sukarela, maka itulah yang lebih baik baginya” ( Q.S. Al-Baqarah : 184).
- “Kelak pada hari kiamat, orang yang berpuasa dengan ikhlas akan dimasukkan Allah dalam surga Nya melalui sebuah pintu khusus, yang dinamakan Ar-rayyan. Secara bahasa, ar-rayyan berarti menyegerakan. Ini mengandug pengertian bahwa mereka yang masuk ke dalam surga melalui pintu ini akan terus merasakan kesegaran dan tak pernah merasa letih dan dahaga. Nabi saw bersabda, “ Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang dinamakan pintu rayyan, yang khusus dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat. Selain mereka, tidak ada yang bisa memasuki pintu tersebut. ‘ Di mana orang yang berpuasa ?’ Orang yang berpuasa lalu menuju pintu surga itu. Jika mereka telah memasukinya, pintu itu pun ditutup dan tak seorang pun bisa masuk.”
- “Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; satu kebahagiaan pada saat berbuka puasa dan satu lagi kebahagiaan pada waktu berjumpa dengan Tuhan.” ( H.R. Muslim)
Puasa dan promosi “kesehatan“
Kolesterol
tinggi, dengan berpuasa maka secara otomatis dapat mengurangi
penimbunan lemak baru di dalam tubuh. Selama berpuasa, tubuh penderita
akan memanfaatkan lemak yang tersimpan dalam tubuh sebelumnya sehingga
dengan demikian kadar lemak dalam tubuh akan berangsur normal.
Obesitas, dengan berpuasa, berat tubuh yang berlebih akan berkurang karena adanya pelepasan lemak dan kalori.
DM, dengan berpuasa, kadar gula darah dalam tubuh akan menurun karena terimbas adanya proses metabolism.
Selain itu, puasa juga memiliki efek positif terhadap kondisi dan perasaan seseorang, antara lain:
Puasa
dapat meningkatkan ketenangan jiwa seseorang karena adanya perbaikan
fungsi hormone yang mempengaruhi tubuh memnjadi lebih setabil dan
nyaman.
Puasa
memberikan suatu stimulus (rangsangan) pada seluruh sel, jaringan, dan
organ tubuh sehingga dengan demikian puasa mampu menghasilkan,
memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ sesuai dengan fungsi
fisiologisnya.
Puasa
mampu meremajakan sel-sel tubuh. Karena, ketika tengah berpuasa, organ
tubuh berada dalam kondisi rileks sehingga memiliki kesempatan
memperbaharui sel-selnya.
Puasa dan upaya “preventif kesehatan”
Kongres
tentang puasa di Casablanca pada 1994, yang dihadiri para praktisi
pengobatan dan pakar kesehatan dunia menyatakan bahwa puasa mampu
meingkatkan ketahanan tubuh seseorang. Hal ini terjadi tidak lain karena
dengan penghentian suplai makanan ke dalam tubuh selama waktu tertentu
akan melemahkan parasit-parasit dalam tubuh yang biasanya menumpang
hidup. Dengan cara ini, kuman penyakit, bakteri, dan sel-sel nakal,
seperti kanker tidak bisa lagi bertahan hidup. Mereka keluar melalui
cairan tubuh: keringat, dan air seni, bersama sel-sel yang telah mati,
dan racun-racun tubuh lainnya.
Menurut
penelitian, para pakar menemukan jumlah sel darah putih yang berperan
sebagai ‘tentara tubuh’ mengalami peningkatan bagi mereka yang
menjalankan puasa.
Sebuah
percobaan pernah dilakukan oleh sekelompok peneliti Amerika terhadap
sejumlah tikus putih, demi membuktikan kebenaran dan kemujaraban praktik
menahan makanan dari segi kesehatan. Sebelum dikembalikan ke habitat
masing-masing, tikus-tikus itu disuntik terlebih dahulu dengan sel-sel
kanker. Lalu, kelompok pertama (dalam perlakuan penelitian) dibiarkan
kelaparan dalam kurun waktu tertentu. Sementara kelompok kedua, mereka
(tikus) diberi makanan sebagaimana mestinya. Sebagai hasilnya, ternyata
sungguh mengejutkan bahwa tikus-tikus kelompok pertama tidak menunjukkan
gejala-gejala serangan kanker. Berbeda halnya dengan tikus di kelompok
kedua.
Semoga bermanfaat dan kembali mengingatkan kita betapa pentingnya puasa untuk kebugaran jiwa dan raga.
Sumber:http://amalimuadz.blogspot.com/2012/07/puasa-sehat.html
0 Comments