Macam-macam Polimer- Menurut Jons Jacob Berzelius, senyawa dengan rumus empiris sama, tetapi massa molekulnya berbeda dinamakan polimer. Polimer didefinisikan sebagai senyawa dengan massa molekul besar dan merupakan gabungan dari monomer-monomer pembentuknya. Polimer yang berasal dari alam disebut polimer alam. Polimer yang dapat dibuat di laboratorium maupun diproduksi dalam jumlah besar di industri, dikenal dengan polimer sintetik.
a. Polimer Alam
Polimer yang terjadi secara alami
dikenal sebagai polimer alam, seperti selulosa, protein, dan karet alam.
Berikut dibahas secara lebih terperinci mengenai polimer alam.
1) Struktur Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang
banyak dijumpai dalam dinding sel tanaman. Selulosa merupakan polimer
yang terbentuk dari monomer β –D–glukosa melalui ikatan β (1→ 4) glikosidik. Panjang rantai beragam, dari ratusan sampai ribuan unit glukosa.
Kayu mengandung sekitar 50% berat selulosa dan kapas hampir 90% mengandung selulosa. Selulosa dari serat kayu
mengandung banyak pengotor yang dapat dimurnikan dengan cara
melarutkannya ke dalam campuran NaOH dan CS2. Dalam proses pelarutan ini
akan terbentuk cairan kental. Jika cairan kental itu dimasukkan ke
dalam pipa berpori pada bak asam, dihasilkan fiber selulosa yang dikenal sebagai rayon. Proses serupa digunakan untuk membuat film tipis selulosa yang dikenal sebagai kertas selofan.
Gambar 10.7 Monomer selulosa ( β -D-glukosa).
Pada setiap monomer selulosa mengandung
tiga gugus –OH yang dapat bereaksi dengan asam nitrat membentuk ester
nitrat dan dikenal dengan selulosa nitrat. John Wesley Hyatt (1869) menemukan bahwa campuran selulosa nitrat dan yang dilarutkan dalam alkohol menghasilkan plastik yang dinamakan seluloid.
Selulosa nitrat atau seluloid digunakan sebagai bahan baku pembuatan
sisir hingga bola bilyar. Selulosa nitrat mudah terbakar sehingga saat
ini sudah banyak digantikan oleh plastik jenis lain.
2) Karet Alam
Karet alam tersusun atas satuan monomer cis–1,4–isoprena
dengan panjang rantai rata-rata sekitar 5.000 satuan isoprena. Masalah
utama karet alam adalah taktisitas atau cara penyusunan polimer yang
teratur (isotaktik).
cis-1,4-isoprena
Masalah taktisitas karet alam dapat diselesaikan oleh Charles Goodyear (1839). Dia menemukan metode vulkanisasi karet alam dengan belerang
sehingga karet alam dapat diubah elastisitasnya. Vulkanisasi karet alam
melibatkan pembentukan ikatan silang –S–S– di antara rantai
poliisoprena. Vulkanisasi karet berguna untuk menghasilkan karet alam
dengan derajat elastisitas sesuai harapan.
Pada vulkanisasi karet alam, penyisipan
rantai-rantai pendek dari atom belerang akan mengikat secara silang di
antara dua rantai polimer karet alam. Jika jumlah ikatan silang relatif
besar, polimer dari karet alam menjadi lebih tegar.
Gambar 10.8 Pada vulkanisasi karet alam, makin banyak ikatan silang, makin tegar karet yang terbentuk
to be continued: Polimer Sintetis
0 Comments